Translate

Tajaan

Isnin, 30 Mei 2011

Sentang


Khasiatnya amat baik untuk
darah tinggi
dibetes
kekurangan tenaga batin
migren
sengal anggota
sakit urat saraf

cara pengguaan
boleh buat ulaman
celur & cicah sambal nyiur

Sentang juga boleh dibuat balak; pembesaran pokoknya amat cepat
ianya seing dibuat terompah & perabut
kayu sentang anak-anak pun tak sanggup makan
pahit.

Ahad, 22 Mei 2011

Terima Ancaman Teror


Kartunis Swedia: Melukis Nabi Muhammad Teroris, Terima Ancaman Teror

STOCKHOLM (voa-islam.com) - Kartunis penghina Nabi asal Swedia yang pada 2007 lalu membuat murka umat Muslim dunia atas karyanya yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai teroris mengatakan pada hari Senin ia sudah menerima dua ancaman melalui telepon dari Somalia.

Lars Vilks sang kartunis mengatakan seseorang berbicara kepadanya di telefon menggunakan bahasa Swedia yang terbata-bata dan pria dalam telefon tersebut sudah mewanti-wanti Vilks bahwa akan ada sesuatu yang terjadi pada kartunis asal Denmark Kurt Westergaard. Rumah Westergaard akhirnya diserang seorang pria pada hari Jum'atnya.

Kartun kontroversial Westergaard yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad dengan Turban(surban) adalah salah satu dari 12 kartun yang dipublikasikan koran Jyllands Posten pada September 2005. Kartun tersebut akhirnya membakar kemarahan umat Muslim dunia dan menyebabkan protes besar dengan kekerasan di seluruh penjuru dunia pada awal 2006.

..Vilks mengatakan bahwa nomor telefon yang muncul pada layar telefonnya berasal dari Somalia...

Jum'at kemarin, seorang pria kelahiran Somalia dengan membawa kapak dan pisau mencoba memasuki rumah Westergaard di Denmark sebelah barat, namun usaha pria ini gagal sebab ia ditembak polisi yang menjaga rumah kartunis tersebut. Sebelumnya Westergaard sudah meminta pengamanan khusus kepada polisi.

"Saya katakan, tentu saja saya pasti tahu soal serangan ini", kata Vilks kepada koran online the Helsingborgs Dagblad.

Orang dalam telefon tersebut beberapa kali mengatakan "mereka akan datang" sebelum menutup telefon, kata Vilks. Ia kemudian mengajukan laporan kepada polisi setelah mendapat telefon tersebut.

Vilks mengatakan bahwa nomor telefon yang muncul pada layar telefonnya berasal dari Somalia.

Kartunis asal Swedia ini pada 2007 telah menerima beberapa kali ancaman, dan kelompok mujahidin Irak pernah menawarkan bayaran 100,000 dolar bagi siapa memenggal kepala kartunis tersebut setelah karyanya dipublikasikan di media umum.

Baik kartunis asal Swedia Lars Vilks maupun kartunis asal Denmark Kurt Westergaard dua-duanya masih menjadi sasaran umat Muslim hingga sekarang. [AA/M&C]


iDAN: Masih banyak lagi imej yg tak dipadam oleh orang kafir ini, gambar kartun yang banyak menghina Nabi Muhammad SAW. Kaum kafir ini terlalu berani menguar-uarkan fitnah serta mengaibkan Rasulullah.

Jumaat, 20 Mei 2011

MENULIS PUISI ITU GAMPANG?



Oleh Maroeli Simbolon, S.Sn
Sumber: www.sinarharapan.com

bulan di atas kuburan

Demikian isi puisi ”Malam Lebaran” karya Sitor Situmorang. Puisi sebaris, teramat pendek, dan sederhana yang menimbulkan polemik. Di antaranya, banyak bersuara nyinyir, ”Cuma sebegitukah menulis puisi? Sesederhana itukah puisi? Berarti, gampang menulis puisi -- tak perlu sampai ‘berdarah-darah’ dan samedhi.” Benarkah demikian?

Bagi penyair, puisi adalah kebanggaannya, aliran darahnya, pelepasan ekspresinya, kepribadiannya, ciri khasnya, napas hidupnya – bahkan, sarana mencari sesuap nasi. Penyair menjadi mati – disebut tak berkarya – jika tidak menulis puisi. Sekian banyak kredo yang disampaikan penyair untuk menguatkan puisi -- seperti kredo Sutan Takdir Alisyabana, Chairil Anwar, dan Sutardji Calzoum Bachri; dan bejibun arti yang dikemukakan para ahli mengenai puisi, tetapi bagi orang awam, puisi adalah puisi – barisan kata dan kalimat yang mempunyai bait, rima, irama, dan sebagainya. Artinya, puisi tidak sepenting doa atau kitab suci.

***
Suatu malam, di salah satu kafe di Taman Ismail Marzuki, Sutardji Calzoum Bachri membenarkan bahwa menulis puisi itu gampang. ”Bahkan, apa pun bisa ditulis jadi puisi,” katanya. Wah!

Sesekali menyeruput teh manis yang mulai dingin, penyair yang sudah meninggalkan gaya mabok ini menjelaskan, segala kejadian yang ada, baik di sekitar maupun jauh dari kita, dapat ditulis menjadi puisi. Juga, peristiwa yang terjadi sesaat, seperti tabrakan kereta, pesawat jatuh, bom meledak, bisa dijadikan puisi. Sebab, puisi tak jauh beda dengan tulisan-tulisan lainnya, seperti laporan wartawan atau berita yang tertulis di koran, mengenai politik, sosial, ekonomi, demonstrasi. ”Sehingga ada penyair yang cuma memanfaatkan peristiwa-peristiwa tertentu untuk menulis puisi,” katanya.

Banyak yang terkejut dan meragukan pendapatnya ini. Meski Tardji diakui sebagai presiden penyair, bukan berarti perkataan presiden adalah sabda atau firman – yang tidak ada salah atau cacatnya. Lalu, ia menunjuk sepotong koran yang tergeletak di atas meja seraya menjelaskan bahwa berita-berita itu dapat menjadi puisi bila dibacakan dengan teknik puisi.

Serta merta saya tertarik, meraih koran itu dan membaca sepenggal beritanya, dengan artikulasi dan intonasi membaca puisi. Apa yang terjadi? Tardji tersenyum. Dan teman-teman seniman memperhatikan dengan mangut-mangut. Merasa belum cukup, saya membaca dua lembaran besar menu makanan dan minuman yang tergantung di dinding kafe itu dengan artikulasi dan intonasi yang sama dalam pembacaan puisi:

Nasi Goreng Es Campur
Pecel Lele Wedang Jahe
Soto Babat Es Jeruk
Ikan Bakar Kopi Susu
Sate Kambing Jus Nenas

Mendengar itu, Tardji tertawa. Dan teman-teman seniman bertepuk tangan. Sebaliknya, ingatan saya segera tertuju kepada dua penyair muda berbakat besar, yang mengekspresikan pendapat Tardji ini – dengan pendekatan lain. Yonathan Rahardjo sering menulis puisi dengan memasukkan jenis-jenis makanan dan minuman masyarakat kita sehari-hari, seperti ketupat, lepat, peyek, bandrek, pisang goreng.

Lebih ekstrem lagi Saut Sitompul, penyair yang baru saja pulang ke haribaanNya, berhasil menulis apa pun jadi puisi, bahkan menganjurkannya. Seperti isi salah satu puisinya:

ada daun jatuh, tulis/ada belalang terbang, tulis…

Jadi, benarkah segala sesuatu (persoalan) dapat dijadikan puisi? Tak perlukah bersusah payah menulis puisi? Tak perlukah merenung di gunung dan berpuasa setahun untuk membuat puisi? Tak perlukah perenungan, pendalaman dan pemadatan makna?

Tergantung pencipta puisi itu sendiri. Tetapi, siapa yang keberatan, jika apa saja yang dilihat, didengar, dirasa, dialami, lalu ditulis dengan bentuk puisi, lalu dinobatkan sebagai puisi? Jika semua masalah ditulis dengan berbentuk bait puisi, adakah yang melarang? Itu hak asasi seseorang. Hak berpendapat. Hak berekspresi. Hak berkarya. Bila akhirnya puisi yang dihasilkan itu dianggap tak berguna, ya, terserah. Jika pun orang-orang menganggap rada gila, ya, biarkan saja. Bukankah penyair besar sering bertingkah aneh-aneh, misalnya mabok bir, bawa kapak, buka baju dan bergulingan di atas panggung kala baca puisi? Lagi pula, entah apa dasar hukumnya, untuk dapat diakui penyair, seseorang harus berani bertindak rada gila; seperti teriak-teriak di keramaian, baca puisi di atas pohon? Semuanya demi puisi, demi puisi. Demikian anehkah puisi?

***

Banyak jalan menuju Roma. Beribu cara untuk menciptakan puisi. Salah satu kiat jitu yang kerap diakui (baik tua maupun muda dan pemula) adalah jatuh cinta. Bukankah orang yang sedang kasmaran gampang menulis puisi? Seperti puisi ”Surat Cinta” Rendra, berikut ini:

Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku.

Jadi, dengan menumpahkan isi hati di atas secarik kertas dengan kata-kata indah dan terpilih, tulisan akan menjelma puisi. Atau, silakan tulis surat cinta dengan kalimat-kalimat berbunga, dengan bentuk larik dan bait puisi, ya, dapat juga disebut puisi. Artinya, semakin sering jatuh cinta, tentu semakin terangsang untuk menulis puisi lebih banyak. Semakin banyak jatuh cinta, semakin banyak stock puisi yang akan tersedia.

Berarti, puisi itu dapat dihasilkan oleh siapa pun, yang bukan penyair? Benar. Siapa pun boleh menulis puisi -- tidak sebatas penyair semata. Tidak ada syarat atau batasan tertentu untuk dapat menulis puisi. Pencopet, penodong, pedagang asongan, petani, polisi, politikus, penipu, penjudi, pengusaha menengah, bankir, konglomerat, pengamen, boleh menulis puisi, tak ada larangan atau kutukan. Tak perlu takut dan frustasi. Puisi itu bukan kuntilanak atau momok hitam yang menakutkan. Jadi, tulislah puisi semampu dan seluas jangkauan dan wawasan.

Jika puisi yang ditulis dinilai orang jelek, tak perlu berduka dan frustasi. Terus saja menulis puisi, meski belum memenuhi kaidah-kaidah puitis. Ciptakan terus, tanpa henti – toh masih ada hari esok menanti untuk puisi yang (mungkin) lebih baik. Sejelek apa pun puisi yang dibuat, kata Tardji, tetap saja puisi. Tetapi, silakan renungkan sendiri, termasuk kategori puisi apa? Puisi asal jadi? Puisi basi? Adakah berisi tanda? Atau sekadar corat-coret penumpahan isi hati?

Ingat, puisi bukan alat propaganda, bukan sarana pelepasan kegalauan, bukan pula tong sampah unek-unek.

***

Meski bahasa puisi dan bukan puisi terasa cair; sesungguhnya puisi, sesederhana apa pun, harus penuh dengan ambiguitas dan homonim, penuh dengan asosiasi, memiliki fungsi ekspresif, menunjukkan nada dan sikap—mengutamakan tanda. Masalah ini dipertegas Rene Wellek & Austin Warren, bahasa puisi penuh pencitraan, dari yang paling sederhana sampai sistem mitologi (1993:20). Sementara Sapardi Djoko Damono memberi pengertian lebih sederhana, bahwa puisi adalah ”ingin mengatakan begini, tetapi dengan cara begitu.”

Jika demikian, puisi yang tidak dipenuhi tanda, belum layak disebut puisi? Ingat pendapat Tardji, tetap puisi. Tetapi puisi sesaat; sekali cecap langsung tak bermanfaat. Puisi donat. Seperti puisi yang dibuat anak kelas empat SD, tetap saja disebut puisi. Itu pula alasan Tardji membagi puisi berdasarkan fungsinya. Jika seseorang menulis puisi untuk kebutuhan sesaat, ya, cuma sebatas itu manfaatnya. Puisi itu akan segera tersapu angin dan hujan. Sebaliknya, jika puisi diciptakan berdasarkan perenungan mendalam, tanpa dipengaruhi kebutuhan apa pun, akan menjadi puisi sejati. Contohnya puisi-puisi Chairil Anwar. ”Maka, sangat disayangkan, bila ada penyair yang menulis puisi dengan memanfaatkan peristiwa-peristiwa tertentu,” imbuhnya.

Sekilas pendapat ini bertentangan dengan kesimpulan Wellek & Warren, bahwa tipe-tipe puisi harus memakai paradoks, ambiguitas, pergeseran arti secara konstektual, asosiasi irasional, memperkental sumber bahasa sehari-hari, bahkan dengan sengaja membuat pelanggaran-pelanggaran. Tetapi, bila dicermati, pendapat Tardji lebih mudah dimengerti dan lebih menegaskan atas keluhan penyair-penyair muda, ”Ada juga puisi pesanan. Puisi yang ditulis oleh penyair untuk kebutuhan, momen atau acara tertentu dengan bayaran tertentu pula.”

Bertitik tolak dari pendapat ini, berarti menulis puisi teramat sulit-lit. Tidak cukup dengan mengamati peristiwa-peristiwa yang ada. Menulis puisi harus penuh perenungan, mendasar dan berdasar. Bahkan, terkadang harus mengalami trance. Apa yang dilihat, didengar, dirasa, dialami, tidak serta merta dapat dijadikan puisi, melainkan harus dikaji, diendapkan, direnungkan secara mendalam. Untuk menulis sebuah puisi saja, sering penyair harus melalui proses sepekan, setahun, sepuluh tahun. Itu pula sebabnya, bila dibandingkan dengan karya seniman lain, sepertinya daya kreativitas penyair dalam berkarya sangat tertinggal jauh. Sebab, setiap penyair (sejati), meski telah berkarya secara maksimal seumur hidupnya, tak dapat menghasilkan seabrek puisi. Bahkan, tak sedikit penyair seumur hidupnya cuma mampu menulis beberapa puisi, misalnya Toto Sudarto Bachtiar, Subagio Sastrowardoyo, JS Tatengkeng.

Lalu, masihkah dapat disebut menulis puisi itu gampang? Ada yang menjawab, tergantung kata hati. Ada juga yang menyebut, tanyakan daun-daun yang berguguran. Bahkan, ada pendapat lebih ekstrem, tanyakan pejabat atau konglomerat yang getol bikin puisi, lalu menerbitkan seabrek buku puisi (persis album rekaman dangdut) dan membuat album dangdut puisi atau puisi dangdut yang dipasarkan door to door dengan pelbagai alasan sosial, kemanusiaan dan pengabdian. Ayo, siapa ikut bergoyang puisi?

JENIS-JENIS PUISI


Sumber: http://endonesa.wordpress.com


Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

PUISI LAMA

Ciri-ciri puisi lama:

  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Yang termasuk puisi lama adalah:

  • Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
  • Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
  • Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
  • Seloka adalah pantun berkait.
  • Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
  • Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
  • Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.


PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

  • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
  • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
  • Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
  • Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
  • Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
  • Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
  • Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.

Khamis, 5 Mei 2011

Popular Nabil vs kualiti Jambu

JAMBU sudah mempunyai kelab peminat, manakala Nabil memang sudah mempunyai kelompok peminat tersendiri.

NABIL dan kumpulan Jambu merupakan dua nama yang sering menjadi tumpuan dalam program Maharaja Lawak. Setiap minggu kemunculan mereka dinanti-nantikan oleh penonton kerana lawak cerdik yang ditampilkan mereka.

Bagaimanapun jika diukur daripada populariti sudah tentu ia memihak kepada Nabil kerana bekas juara program Raja Lawak musim kedua itu telah dipilih sebagai Artis Paling Popular dalam Anugerah Bintang Popular 2008 serta berlakon dalam beberapa buah filem dan mempunyai program kendaliannya sendiri.

Justeru tidak hairanlah jika minggu lalu Nabil berada di kedudukan yang selamat iaitu tempat kedua di bawah kumpulan Jozan dengan markah sebanyak 53 peratus.

Kumpulan Jambu pula tidak boleh dipandang sebelah mata, meskipun mereka sebelum ini kurang popular tetapi sejak menyertai program Maharaja Lawak, saham mereka semakin tinggi.

Buktinya, minggu lalu mereka berada di tangga ketiga di bawah Nabil dengan markah 46 peratus sama dengan kumpulan Sepah. Tidak mustahil untuk mereka menjadi juara, begitu juga dengan Nabil.

Nabil dan Jambu sempat berkongsi rasa dan pandangan mereka mengenai program Maharaja Lawak ketika Kosmo! menemui mereka minggu lalu.

Kegusaran Nabil

Nabil memiliki nama yang besar dalam industri hiburan tempatan, bagaimanapun itu tidak menjamin kejayaannya untuk bergelar juara dalam program Maharaja Lawak.

Akui Nabil, setiap minggu dilaluinya penuh debaran kerana standard yang diletakkan untuknya terlalu tinggi.

"Memang bukan mudah untuk buat lawak atas pentas walaupun saya sudah ada pengalaman. Agak tertekan juga sebab orang meletakkan standard yang tinggi untuk saya.

"Bagi saya, sebagai pelawak solo dan mendapat tempat kedua secara keseluruhannya satu pencapaian yang tinggi buat saya," ujarnya.

Bagi memastikan lawaknya berkesan serta tidak melebihi durasi yang ditetapkan ketika siaran langsung, Nabil akan berlatih berkali-kali.

"Saya buat latihan banyak kali tetapi bila waktu persembahan mesti saya tidak cukup waktu, saya sendiri pun tidak tahu kenapa," katanya yang kini berusia 28 tahun.

Jelas Nabil lagi banyak risiko yang menantinya apabila dia menyertai program Maharaja Lawak. Jika prestasinya tidak memuaskan, sudah pasti ia sedikit sebanyak mencalarkan imejnya sebagai seorang pelawak dan artis yang dikenali ramai.

"Memang ada kesannya apabila saya masuk Maharaja Lawak. Kalau saya bagus, kesannya juga bagus tetapi kalau prestasi saya menurun, ia akan memberi kesan yang tidak baik untuk kerjaya saya," luah anak kelahiran Negeri Sembilan ini lagi.

Luah Nabil, tujuannya menyertai Maharaja Lawak bukan mahu mencabar sesiapa sebaliknya untuk memanjangkan hayat kerjayanya sebagai pelawak dan pelakon dalam dunia seni tanah air.

"Saya lihat program ini mampu memanjangkan hayat kerjaya saya jika saya lakukan dengan baik. Jika orang yang sudah terlupa dengan saya, mungkin bila mereka tengok saya dalam Maharaja Lawak, mereka akan minat dengan lawak saya semula.

"Selain itu, ia juga sebagai penanda aras buat saya supaya tampil dengan lawak-lawak yang lebih segar kerana tujuan utamanya adalah membuat penonton ketawa dan terhibur dengan lawak saya. Menang atau kalah, saya tolak tepi," tuturnya.

Populariti mendadak Jambu

Kumpulan Jambu disertai oleh juara Raja Lawak musim pertama, iaitu Yusry Edoo (Yus), 35, dan Zamaratul Amri Zakaria (Taukeh) 35, pemenang tempat keempat.

Sepanjang program Maharaja Lawak, kedua-dua mereka cukup sinonim dengan pakaian berwarna merah jambu. Kata mereka, warna merah jambu sengaja dipilih untuk imej dalam program Maharaja Lawak.

"Di atas pentas sahaja kami pakai baju warna merah jambu dan berkelip-kelip, di luar kami macam biasa," kata Taukeh.

Melangkah kaki ke pentas Maharaja Lawak, Taukeh dan Yus sedar yang kumpulan Jambu bukanlah kumpulan kegemaran penonton pada peringkat awal.

Mereka juga sedar, persaingan cukup sengit tambahan terpaksa bersaing dengan pelawak popular seperti Nabil, Jozan dan kumpulan Sepah.

"Kami masuk dalam program ini kerana selain menghiburkan penonton tidak secara langsung ia juga dapat menonjolkan diri kami yang sebelum ini mungkin orang tidak kenal.

"Dapat bersaing dengan mereka yang sudah ada nama, satu penghormatan buat kami. Walaupun kami bermula sebagai bukan pilihan ramai, kami sentiasa positif dan menghormati pentas Maharaja Lawak," jawab Taukeh.

Tambahnya lagi, walaupun wang kemenangan yang ditawarkan cukup lumayan iaitu RM300,000 jika bergelar juara, bukan itu yang dikejar oleh Jambu. Bagi mereka, gelak tawa penonton yang mengiringi persembahan mereka merupakan hadiah terbesar.

"Apabila penonton terhibur dengan persembahan kami, itu sudah cukup untuk membuatkan kami gembira. Tetapi kalau menang, Alhamdulillah, itu satu bonus," tutur Taukeh lagi.

Yus yang duduk di sebelahnya mencelah, semua peserta yang terlibat dalam program Maharaja Lawak merupakan juara kerana mereka semua bekerja keras untuk memberi yang terbaik buat penonton.

"Bukan senang apa yang kami buat di atas pentas, jika dulu dalam program Raja Lawak, kami di beri tunjuk ajar tetapi dalam Maharaja Lawak semuanya harus dibikin sendiri.

"Bermula daripada idea dan persembahan, semuanya harus dilakukan sendiri, memang agak sukar, tetapi itulah cabaran yang harus dilalui dan ia juga menguji tahap lawak kami. Kalau orang gelak maknanya kami berjaya," kata Yus.

Menariknya, sejak muncul dalam Maharaja Lawak, kumpulan Jambu sudah mempunyai kelab peminatnya sendiri.

"Kami agak terkejut pada mulanya apabila diberitahu yang kami sudah ada kelab peminat sendiri dan orang yang menguruskan kelab peminat itu meminta izin daripada kami.

"Dalam hati tertanya-tanya popularkah kami? Tetapi apa salahnya untuk ada kelab peminat sebab yang mewujudkan kelab itu merupakan peminat kumpulan Jambu. Kewujudan kami sampai hari ini pun kerana mereka dan orang ramai yang terhibur dengan persembahan kami," luah Tauke sambil dipersetujui oleh Yus.

Kosmo!

iDAN: Masa perlu ditambah diperingkat kini, lagi pun peserta semakin berkurangan. Barulah peserta juga penonton puas menonton, tak tersangkut jalan cerita.

Perlu diingat sedari awal Jozan tetap ditangga pertama dalam Undian Terkini Astro. Jika ianya tidak berubah peluang terbuka buat Jozan menjadi Johan ML. Hingga minggu ke Lima Jozan, Sepah & Nabil terus bersaing.

Lelaki minum racun sah mati

GAMBAR menunjukkan Karimah (kanan) dan Shahimi pada hari pertunangan mereka.

BUKIT MERTAJAM - Seorang pekerja kilang yang dipercayai minum racun rumpai selepas menikam janda muda yang juga merupakan tunangnya berubi-tubi hingga mati di stesen minyak tempat wanita itu bekerja disahkan meninggal dunia kelmarin.

Shahimi Ismail, 37, mati pada pukul 11.55 malam ketika dirawat di Hospital Seberang Jaya (HSJ) di sini. Dia mati hampir 17 jam selepas membunuh tunangnya.

Menurut sumber, Shahimi minum racun jenis 'paraquat' di kawasan taman rekreasi di Ampang Jajar di sini selepas menikam tunangnya.

"Shahimi sempat menghubungi ahli keluarganya sebelum dia ditemui di situ," katanya.

Ketua Polis Pulau Pinang, Datuk Ayub Yaakub ketika dihubungi mengesahkan mengenai kematian Shahimi.

Kosmo!

Osama Laden mati dibunuh Amerika


Musuh nombor satu Amerika Syarikat, Osama Laden meninggal dunia dan pengumuman rasmi berhubung perkara telah dibuat oleh Presiden Barack Obama. Wartawan Al Jazeera di Kabul berkata, pihak berkuasa Afghanistan mengesahkan kematian pemimpin Al Qaeda itu dan mayat Osama kini berada dalam tangan Amerika Syarikat. Allahyarham dibunuh di Pakistan dalam serangan pada Ahad. Osama, hartawan kelahiran Arab Saudi itu menjadi buruan Amerika Syarikat apabila dikatakan terlibat dalam perjuangan bersenjata di seluruh dunia. Antaranya, deliau dilaporkan sebagai pihak di belakang serangan 11 September ke atas negara kuasa besar dunia itu.

Osama dilaporkan dibunuh dalam satu operasi ketika anggota risikan Amerika Syarikat menyerbu sebuah rumah agam di luar Islamabad. Tentera Amerikat Syarikat memburu Osama bertahun-tahun, yang kemudiannya digandakan berikutan serangan pesawat terhadap Pusat Perdagangan Sedunia di New York dan Pentagon yang dilaporkan menyebabkan 3,000 terkorban orang pada 2001. Bagaimanapun Osama berupaya melepasi pemburuan tentera Amerika Syarikat dan sering dipercayai bersembunyi di kawasan sempadan Pakistan dan Afghanistan.

Sementara itu, Reuters melaporkan doktor dan pakar bedah kelahiran Mesir Ayman al-Zawahri, orang kedua rangkaian Al-Qaeda dijangka akan menggantikan Osama bin Laden ekoran kematiannya.

Ayman Al-Zawahri bakal ganti Osama

Ayman menjadi nadi bagi pergerakan Osama dan juga rangkaian Al-Qaeda dan seringkali mengeluarkan kenyataan-kenyataan mengecam Amerika Syarikat dan sekutunya menerusi mesej- mesej video. Dalam kenyataan terbaru yang dipantau SITE Intelligence Group bulan lalu, Ayman menggesa umat Islam menentang tentera Nato dan Amerika Syarikat ekoran serangan ke atas Libya yang masih berterusan. Lahir dalam keluarga kelas atasan yang terdiri daripada sarjana dan doktor di Kaherah, Ayman yang kini berusia lewat 50 merupakan individu kedua selepas Osama diletakkan dalam senarai orang paling dikehendaki FBI. Kedua- dua Osama dan Ayman membolosi tentera Amerika Syarikat yang menggulingkan kerajaan Taliban di Afghanistan pada akhir 2001 ekoran serangan 11 September. Ayman, pemimpin yang berkaca mata dengan rambut kelabu, mendapat perhatian pada November 2008 apabila Obama yang dipilih sebagai Presiden Amerika Syarikat sebagai “house Negro”, istilah yang digunakan oleh pemimpin Amerika Muslim berkulit hitam pada 1960-an, Malcolm X untuk menggambarkan hamba kulit hitam yang setia kepada golongan berkulit putih.

Mei 2, 11 11:25am

Kemudian dalam kenyataan video pada September 2009, Ayman kembali menyerang Obama dengan menyifatkan kepimpinannya tidak jauh berbeza daripada George W Bush. Seperti Osama, Ayman dipercayai berlindung di kawasan sempadan Afghanistan-Pakistan. Rakaman video kedua-dua mereka bersama disiarkan oleh stesen TV Al-Jazeera pada 10 September 2003. Ia menunjukkan kedua-dua mereka berjalan di kawasan pergunungan dan melaungkan jihad dan memuji mereka yang melakukan serangan 11 September. Penganalisis menggambarkan Ayman sebagai ketua pengurusan Al-Qaeda dan mentor rapat Osama. “Ayman seperti otak dan badan bagi Osama,” kata peguam Montasser al-Zayat dari Kaherah yang pernah mewakili Ayman.

Rabu, 4 Mei 2011

Pelawak masih diperlukan.


Kumpulan Senario ujud dari rancangan Sinaran Pasport Kegemilangan (SPK) pada tahun 1995 melalui TV3. Shamsul Ghau-Ghau menjadi juara dan Mazlan Pet-Pet menjadi naib juara pada ketika itu.

Telah 16 tahun berlalu; Kumpulan Senario masih punyai peminatnya. Selain TV3 pastinya RTM pun ketandusan pelawak bagi menjayakan rancangan berbentuk komedi. Pertandingan sehebat SPK seharusnya di ujudkan bagi siaran TV tempatan. Paling tidak ianya dapat mencungkil bakat artis tanah air selain bergantung dengan Raja Lawak di Astro.

Kita tidak perlu TV berbayar jika ada penaja yang mampu berkongsi keuntungan dengan TV tempatan. Selain menambah rezeki Pelawak tempatan jika juga dapat mengembangkan bakat seni lakon komedi bagi artis tanah air. Penyanyi yang lahir rasanya telah terlalu ramai berbanding Pelawak. Jadikan contoh Astro yang tak jemu menerbitkan rancangan lawak jenaka ini sebagai pemangkin artis kelakar kita mencari rezeki.

Bakat TV 2011 bila agaknya akan disiarkan. Agar rancangan ini akan mencungkil bakat pelawak selain bakat artis di bidang lain.


Pencarian Bakat TV 2011 Bermula Di Seremban 13 Feb

SEREMBAN, 4 Feb– Generasi muda yang berbakat dalam bidang tarian, nyanyian berkumpulan, bermain alat muzik, lawak jenaka, silap mata dan ventriloquism dijemput menyertai Pencarian Bakat TV 2011 yang akan memulakan sesi uji bakat di Ruang Legar Terminal 1, Seremban pada 13 Feb.

Pengarah Penyiaran Negeri Sembilan Norbaiyah Datuk Baharudin berkata uji bakat anjuran NEGERIfm itu akan diadakan dari 10 pagi hingga 6 petang.

“Pencarian dalam bakat seni tarian dan alatan muzik terbuka secara solo atau berkumpulan, bagi kategori nyanyian hanya berkumpulan, kategori komedi secara solo manakala silap mata secara solo atau duo,” katanya di sini Jumaat.

Beliau mengingatkan peserta yang datang supaya membawa peralatan persembahan dan CD lagu sendiri atau alat muzik ‘hand instrument’ moden atau tradisional bagi uji bakat kategori alatan muzik.

Katanya pencarian di Seremban diharap dapat menarik ramai bakat baru di seluruh negeri sebelum pemilihan ke peringkat seterusnya dijalankan oleh Unit Hiburan TV, RTM.

Episod pertama Pencarian Bakat TV 2011 akan bermula pada bulan Mei.

Norbaiyah berharap mereka yang berminat akan membuat persediaan awal dan mendapatkan borang penyertaan menerusi laman web facebook radiomalaysianegerifm atau www.negeri.fm.

Untuk keterangan lanjut, hubungi talian 06-6753066 pada waktu pejabat.

– BERNAMA

Selasa, 3 Mei 2011

Shuib Sepah Akui Susah Bila Kena Jadi Sewel


Teks oleh Syafiqah Jalal

KUALA LUMPUR, 29 APRIL 2011: Peluang pertama kali yang ditawarkan kepadanya untuk berlakon dalam sebuah filem tidak mahu disia-siakan oleh pelawak Shuib Sepah, sekalipun watak yang diberikan itu boleh disifatkan agak memalukan dirinya.

Malah, kata Shuib Sepah, menjadi peneraju utama dalam filem Man Sewel Datang KL terbitan Work Move Production Sdn Bhd itu bukanlah suatu perkara yang mudah, apatah lagi bila dia perlu membawakan perwatakan sewel yang diakuinya agak berat untuk dibawakan.

"Malu atau tidak, itu bukanlah persoalannya pada diri seseorang pelakon. Sebab apa yang kita lakukan itu hanyalah sekadar melakonkan watak yang diberikan itu dan ianya bukan perwakatan diri sebenar kita.

"Namun, saya akui watak saya sebagai Man Sewel memang agak berat untuk dibawakan apatah lagi ianya adalah watak yang paling besar serta paling utama dalam dalam filem tersebut. Sehinggakan pada awalnya, saya sendiri jadi lost serta tidak berjaya menjiwai watak Man Sewel, walaupun sudah beberapa kali mencuba.

"Tapi bila dah sampai di pertengahan penggambaran, barulah saya boleh sebatikan watak Man Sewel dalam diri saya. Dari situ saya dah tak nampak Shuib dalam diri saya tetapi seratus-peratus Man Sewel. Saya dapat rasakan saya berjaya bawa watak Man Sewel dengan baik," kata Shuib kepada murai.com.my

Penerbit Eksekutif, Work Move Production Sdn Bhd, Hamizi Mat Juah pula berkata, Man Sewel Datang KL yang diarahkan Rahman Adam itu bukanlah dihasilkan untuk menghina manusia yang kurang siuman atau sewel sebaliknya bertujuan memberikan pengajaran ke arah kebaikan.

"Pada awalnya, memang saya ada berasakan bahawa perkataan sewel akan menimbulkan konotasi yang negatif. Tetapi sewel yang ingin kami ingin tonjolkan dalam filem ini adalah sesuatu yang boleh diterima masyarakat.

"Shuib Sepah yang memegang watak Man Sewel dalam filem ini sebenarnya seorang yang bijak. Misalnya, dia memberikan idea untuk menukarkan nama perniagaan nasi ayam dara kepada nasi ayam janda. Selepas itu, terus perniagaan itu laris," katanya yang ditemui pada majlis pelancaran filem Man Sewel Datang KL, Finas, kelmarin.

Isteri Shuib iaitu Siti Sarah Raisuddin juga turut membintangi filem ini. Sarah telah melakonkan watak sebagai kekasih Man Sewel yang bernama Salbiah. Dia memiliki sebuah butik di Kuala Lumpur dan mula mengenali Man Sewel setelah terlibat dengan kes ragut

Filem terbitan Work Move Production Sdn Bhd ini telah menjalankan penggambaran di sekitar Lembah Klang pada 13 Mac hingga 5 April lalu dengan kos sebanyak RM1.3 juta.

Filem ini mengisahkan seorang pemuda bernama Osman yang datang ke Kuala Lumpur untuk mencari pekerjaan. Namun begitu, pelbagai rintangan yang ditempuhinya sehingga akhirnya menyebabkan dia mengambil keputusan untuk balik ke kampung halaman.

Selain Shuib dan Sarah, filem Man Sewel Datang KL ini turut membariskan pelakon-pelakon lain seperti Razali Hussein, Julia Ziegler, Rosnah Mat Aris dan Fida Ibrahim dan dijangka ditayangkan pada November depan.